Tuesday 26 April 2016

Umbul Tirto Marto adalah kompleks Umbul yang terdiri dari 3 Umbul .
yakni :
  • Umbul Temanten
  • Umbul Dudo
  • Umbul Ngabean
Kompleks Umbul ini terletak di Pengging, kecamatan Banyudono, Boyolali.
Umbul Pengging adalah sebuah kompleks pemandian peninggalan Kasunanan Surakarta  Pemandian ini dibangun oleh Raja Kasunanan Surakarta yaitu Sri Paduka Pakubuwono X.
Menurut cerita masyarakat setempat, pada awalnya pemandian ini merupakan tempat bersantai raja dan keluarganya. Hal ini tampak dari bangunan tempat peristirahatan yang berada di dekat kolam pemandian ini  (Pesanggrahan Ngeksipurna) yang menajdi satu wilayah dengan Masjid Ciptamulya dan Makam R.Ng Yasadipura I.
Kompleks Umbul pengging terdapat 3 umbul utama, selebihnya adalah kolam bermain anak-anak, ada rumah makan lesehan apung,pemancingan, lapangan tennis dan dibelakang umbul juga ada pasar burung .
tiket masuk ke kompleks umbul tirtomarto sekitar 3000 di gerbang/pintu masuknya. kalau mau masuk ke Umbul nya masih harus bayar lagi. tiap2 umbul beda, tapi paling cuma 1000-2000 aja kok. kalau aku dulu ke Umbul Manten bayar nya 1000
1. Umbul Temanten
1
Umbul Temanten memiliki kedalaman kurang lebih 50—170 cm. Di area pemandian ini juga dilengkapi dengan fasilitas kamar ganti dan sejumlah kamar bilas.
Menurut cerita masyarakat, asal mula Pemandian Umbul Temanten berawal dari kunjungan Sri Paduka Susuhunan Paku Buwono X yang melihat dua buah sumber air (umbul) yang terletak berdekatan di area Umbul Temanten ini. Setelah melihat kedua umbul tersebut, Sri Paduka Susuhunan Paku Buwono X kemudian berdoa kepada Tuhan agar kedua umbul tersebut dipersatukan. Setelah selesai berdoa, akhirnya permintaan Sri Paduka Susuhunan Paku Buwono X itu dikabulkan Tuhan. setelah disabda , Bersatunya kedua umbul itu kemudian diberi nama Umbul Temanten yang diibaratkan menyatunya dua mempelai yang rukun menjadi satu. Peristiwa itu juga sekaligus mengandung piwulang (nasehat) kepada masyarakat bahwa dalam mengarungi hidup berumah tangga, suami isteri harus bisa menjalin hubungan yang rukun. 
pertama kali ke Umbul ini pas sekolah kebetulan pulang pagi, aku sama ke 3 temenku sepakat mau berenang. awalnya udah rencana mau di Umbul Ngabean yg ngga begitu dalam kolamnya. 
Eh, tau-tau umbul Ngabean nya ternyata ditutup karena lagi direnovasi, jadilah kita ke Umbul Temanten yang dualem sedalam hati ku  (kami gakmau ke Umbul Dudo, padahal Umbul Dudo adalah umbul yang paling cethek / dangkal. karena Umbul Dudo biasanya buat nyuci sama mandi -_- , jadi kan yaa agak gimana gitu )
karena aslinya aku nggak bisa berenang #bongkar aib , dan dari ke4 orang td yg bisa berenang cuma 1 orang aja, walhasil kami cuma mengapug apung , main air (keceh) di pojokan kolam padahal kalau bisa renang , enak banget lho .. airnya beniiiiiinngg, kolamnya luass , kalau mau berenang tinggal muter muter keliling kolam sampe capeekk . akhirnya kami cuma kecipak kecipuk disitu karena kolam sm tinggi badanku aja lebih dalem kolamnya , aku nggak berani ngapa-ngapain… hahaa… takut tenggelem U_U main di umbul sampe badan kedinginan terus mentas deh abis itu cari makan

2. Umbul Dudo
Umbul dudo ini yang paling dangkal dan biasanya buat anak – anak , buat mandi jugaa , hehe
Menurut cerita, pada zaman dahulu pemandian yang berpagar tembok ini ditemukan seekor kura-kura yang cukup besar dengan jenis kelamin jantan. Oleh karena itu, dengan ditemukannya kura-kura jantan di umbul tersebut hingga sekarang dinamakan Umbul Dudo. Dudo, dalam bahasa Jawa berarti tidak mempunyai istri. Karena kura-kura jantan tadi cuma sendirian maka dianggaplah kura-kura itu tidak memiliki pasangan hidup (dudo).
DSCN7899

3.Umbul Ngabean
kalau umbul Ngabean bentuknya bunder/bulat .Menurut cerita, kolam ini pada zaman PB X khusus hanya dipergunakan mandi para keluarga Raja Kasunanan Surakarta. Untuk menjaga ketertiban dan keamanan serta kebersihan juga keindahan, oleh Raja ditugaskan seorang abdi dalem berpangkat Ngabehi sebagai penjaganya. Yang akhirnya umbul tersebut hingga sekarang disebut dengan nama Umbul Ngabean.
Event :
 umbul ngabean pengging
Setiap 2 hari sebelum ulan puasa, biasanya masyarakat emlaksanakan ritual/tradisi padusan yang katanya buat mensucikan / membersihkan diri sebelum melaksanakan ibadah puasa. selain itu juga ada masyarakat yang melakukan ritual kungkum / bersemadi di dalam air .

1 comment:


  1. Terimakasih atas artikel anda yang menarik dan bermanfaat.
    Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis yang bisa anda kunjungi di
    Pariwisata

    ReplyDelete

Tata tertib berkomentar :
1. Komentar harus relevan dengan konten yang dibaca
2. Gunakan bahasa yang baik dan sopan
3. Tidak mengandung unsur SARA or Bullying.
4. Dilarang SPAM. Exp: Nice gan, Makasih Gan, dll
5. Dilarang menyisipkan link pada isi komentar. Aktif ataupun tidak.

Berlakulah dengan bijak dalam menggunakan sarana publik ini. Baca dan pahami isinya terlebih dahulu, barulah Berkomentar. Terimakasih.

Contact Admin

Recent Post

    Area Soloraya

    VISIT SOLORAYA

    Seni Budaya Jawa

    Popular Posts

    Kalender

    Translate To



    EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianBrazilJapaneseKoreanArabicChinese Simplified



    Labels

    Boyolali (14) Karanganyar (25) Klaten (11) Sragen (17) Sukoharjo (11) Surakarta (13) Wonogiri (14)